Rabu, 01 Mei 2013

Manusia dan Budaya


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Budaya


Disusun oleh :
Aditya Hermawan
19112284 / 4 KA 40



Universitas Gunadarma
2013

Kata Pengantar

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan penulisan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amieen..



Bekasi, 01 Mei 2013


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk Allah SWT yang paling sempurna dari mahluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia dibanding mahluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan, sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan Allah SWT.

Sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai berbagai ragam kebutuhan. Kebutuhan tersebut hanya dapat dipenuhi dengan sempurna apabila berhubungan dengan manusia lain dalam masyarakat. Hubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral yang mewajibkan pihak-pihak mematuhinya. Berdasarkan ikatan moral tersebut pihak-pihak memenuhi apa yang seharusnya dilakukan (kewajiban) dan memperoleh apa yang seharusnya didapati (hak) dalam keadaan seimbang. Pemenuhan kewajiban dan hak secara seimbang ini menyenangkan, membahagiakan, menenteramkan dan memuaskan pihak-pihak. Inilah sebenarnya hakikat tujuan hidup yang hendak dicapai oleh manusia dalam hidup bermasyarakat, yaitu terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang. Selama nilai moral itu ada, maka selama itu pula manusia itu hidup bahagia dan damai.

Dalam hubungan hidup bermasyarakat, setiap manusia berpegang pada kaidah moral sebagai acuan perilakunya. Kaidah moral ini kemudian dijelmakan ke dalam kaidah sosial yang menjadi cermin setiap perbuatan hidup bermasyarakat, yang disebut hukum kebiasaan. Hukum kebiasaan ini dihargai dan dipatuhi secara sadar oleh setiap anggota masyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat ialah terpeliharanya ketertiban, kestabilan dan kebahagiaan berdasarkan hukum kebiasaaan.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti :

1.            Apa definisi dari manusia
2.            Apa definisi dari budaya
3.            Memahami pengaruh budaya dalam kehidupan manusia dan bermasyarakat
4.            Membahas studi kasus tentang budaya budaya yang diciptakan serta berkembang dalam lingkungan masyarakat

1.3.Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian manusia sebagai mahluk berbudaya. Membahas kasus studi tentang manusia dan berbagai budaya yang diciptakannya dan memberikan informasi tentang budaya budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat. Serta sebagai penunjang nilai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.























BAB II
PEMBAHASAN


2.1.      Definisi Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
·         Sokrates
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
·         Nicholaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
·         Abineno J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
·         I Wayan Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
·         Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
·         Paula J. C & Janet W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan


2.2.      Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

2.3.      Manusia sebagai Makhluk Budaya
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi. Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama. JJ. Hoeningman membagi kebudayaan kedalam 3 wujud, yaitu :
·         Gagasan
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
·         Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai sistem sosial, yaitu aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang sifatnya konkret dan dapat diamati.
·         Artefak ( karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda yang dapat diraba dan dilihat.

2.4.      Etika dan Estetika Berbudaya
a.      Etika manusia dalam berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yuniani, ethos, ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
·         Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
·         Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
·         Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.

b.      Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni, dan makna keindahannya, yaitu :
·         Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan
·         Secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan warna)
·         Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui indera.
Estetika bersifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.



2.5.      Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan, Dinamika Kebudayaan berupa :

a.      Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan kebudayaan dapat melalui :
·         Enkulturasi (Pembudayaan)
Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adaptasi dan peraturan hidup dalam kebudyaan
·         Sosialisasi (Proses pemasyarakatan)
Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
·         Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
·         Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
·         Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan.

b.      Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai dengan bagi kehidupan. Sebagai contoh adalah pembangunan dan modernisasi. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa alasan, yaitu:
·         Ada dorongan untuk berinteraksi
·         Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
·         Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
·         Manusia tidak dapat hidup sebagai manusia jika tidak ada di tengah-tengah manusia.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jadi kebudayaan  merupakan hasil ciptaan manusia yang didalamnya mengandung banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari generasi ke generasi  dan di tempat-tempat yang berbeda.  Semua itu di pengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karna manusia mempunyai hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia juga  berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia.

Saran
Demikian penulisan makalah tentang manusia dan kebudayaan yang di dalamnya masih banyak materi yang di sampaikan. Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan dalam penulisan kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali Allah SWT.











DAFTAR PUSTAKA



1)      http:// Manusia dan Budaya _ newbie here !!!.html
3)      http:// Tulisan 1 Manusia Dan Budaya «.html