TUGAS ILMU
BUDAYA DASAR
Manusia dan
Budaya
Disusun oleh :
Aditya Hermawan
19112284 / 4 KA 40
Universitas
Gunadarma
2013
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana. Semoga artikel ini
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan penulisan ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amieen..
Bekasi, 01 Mei 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk Allah SWT yang paling
sempurna dari mahluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia
dibanding mahluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang
lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan, sehingga manusia
dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan Allah SWT.
Sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai berbagai ragam kebutuhan. Kebutuhan
tersebut hanya dapat dipenuhi dengan sempurna apabila berhubungan dengan
manusia lain dalam masyarakat. Hubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral
yang mewajibkan pihak-pihak mematuhinya. Berdasarkan ikatan moral tersebut
pihak-pihak memenuhi apa yang seharusnya dilakukan (kewajiban) dan memperoleh
apa yang seharusnya didapati (hak) dalam keadaan seimbang. Pemenuhan kewajiban
dan hak secara seimbang ini menyenangkan, membahagiakan, menenteramkan dan
memuaskan pihak-pihak. Inilah sebenarnya hakikat tujuan hidup yang hendak
dicapai oleh manusia dalam hidup bermasyarakat, yaitu terpenuhinya kebutuhan
jasmani dan rohani secara seimbang. Selama nilai moral itu ada, maka selama itu
pula manusia itu hidup bahagia dan damai.
Dalam hubungan hidup bermasyarakat, setiap manusia berpegang pada kaidah
moral sebagai acuan perilakunya. Kaidah moral ini kemudian dijelmakan ke dalam
kaidah sosial yang menjadi cermin setiap perbuatan hidup bermasyarakat, yang
disebut hukum kebiasaan. Hukum kebiasaan ini dihargai dan dipatuhi secara sadar
oleh setiap anggota masyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat ialah terpeliharanya
ketertiban, kestabilan dan kebahagiaan berdasarkan hukum kebiasaaan.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini seperti :
1.
Apa definisi dari
manusia
2.
Apa definisi dari
budaya
3.
Memahami pengaruh
budaya dalam kehidupan manusia dan bermasyarakat
4.
Membahas studi kasus
tentang budaya budaya yang diciptakan serta berkembang dalam lingkungan
masyarakat
1.3.Tujuan
Penulisan
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian
manusia sebagai mahluk berbudaya. Membahas kasus studi tentang manusia dan
berbagai budaya yang diciptakannya dan memberikan informasi tentang budaya
budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat. Serta sebagai penunjang nilai
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita
merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia
tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan
dirinya. Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa
ahli:
·
Sokrates
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar
·
Nicholaus D. & A.
Sudiarja
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena
ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang
·
Abineno J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan
bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana"
·
I Wayan Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
·
Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain
·
Paula J. C & Janet
W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan
2.2. Definisi
Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. Budaya juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
2.3. Manusia
sebagai Makhluk Budaya
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi
kelebihan dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang
disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut
manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia
sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata
aturan agama. JJ. Hoeningman membagi kebudayaan kedalam 3 wujud, yaitu :
·
Gagasan
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide,
gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
·
Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai sistem sosial, yaitu
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang sifatnya konkret
dan dapat diamati.
·
Artefak ( karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda yang dapat diraba dan dilihat.
2.4. Etika
dan Estetika Berbudaya
a. Etika manusia dalam berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yuniani, ethos, ada 3 jenis
makna etika menurut Bertens :
·
Etika dalam arti
nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang
dalam mengatur tingkah laku.
·
Etika dalam arti
kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
·
Etika dalam arti ilmu
atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa
manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika
berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung
niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang
dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau
ideologi yang diyakini oleh masyarakat.
b. Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang
keindahan atau seni, dan makna keindahannya, yaitu :
·
Secara luas, keindahan
mengandung ide kebaikan
·
Secara sempit, yaitu
indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan warna)
·
Secara estetik murni,
menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu
yang diresapinya melalui indera.
Estetika bersifat subyektif,sehingga tidak bisa
dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang
dihasilkan oleh orang lain.
2.5. Problematika
Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika
pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan, Dinamika Kebudayaan berupa
:
a. Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian
kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan
kebudayaan dapat melalui :
·
Enkulturasi (Pembudayaan)
Proses mempelajari
dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adaptasi dan
peraturan hidup dalam kebudyaan
·
Sosialisasi (Proses
pemasyarakatan)
Individu menyesuaikan
diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
·
Sesuai/tidaknya budaya
warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
·
Penolakan generasi
penerima terhadap warisan budaya
·
Munculnya budaya baru
yang tidak sesuai dengan budaya warisan.
b. Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga
terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai dengan bagi kehidupan. Sebagai
contoh adalah pembangunan dan modernisasi. Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa alasan, yaitu:
·
Ada dorongan untuk
berinteraksi
·
Manusia tunduk pada
aturan, norma sosial
·
Manusia memiliki
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
·
Manusia tidak dapat
hidup sebagai manusia jika tidak ada di tengah-tengah manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi
kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang didalamnya mengandung banyak unsur-unsur
dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari generasi
ke generasi dan di tempat-tempat yang berbeda. Semua itu di
pengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karna manusia mempunyai hubungan yang erat
bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia juga
berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya.
Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan
antar manusia.
Saran
Demikian penulisan makalah tentang manusia dan kebudayaan
yang di dalamnya masih banyak materi yang di sampaikan. Saran serta kritik kami
terima demi kesempurnaan penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan
kesalahan dalam penulisan kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak
ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
1)
http:// Manusia dan Budaya _
newbie here !!!.html
3)
http:// Tulisan 1 Manusia Dan
Budaya «.html